BALIKPAPAN,kabarbpp58.net-Jum’at( 08/11/19 ) , SMAN 3
Balikpapan menyelenggarakan “ In House Training” Sekolah Ramah Anak ( SRA )
yang akan berlangsung selama 3 hari bertempat di Aula SMAN 3 Balikpapan.
Foto : Kepala SMAN 3 Daliya S.Pd MM.Pd dan Kabid GTK Dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi ,Idhamsyah S.Pd M.Si |
Kepala SMAN 3 Balikpapan Daliya,
S.Pd. MM.Pd mengatakan, “ Hari ini dilakukan pembukaan In House Training atau workshop
dengan materi Sekolah Ramah Anak. Kebetulan tahun lalu saat kegiatan OCD atau
Kegiatan sehari belajar diluar kelas itu kita mendapatkan juara I tingkat
nasional, dan dengan dasar itulah di tahun 2019 ini kita bersama dengan warga sekolah yang
dihadiri oleh komite, guru, tata usaha , kepala sekolah SMA-SMK se Balikpapan
“dan dihadiri Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kaltim Idhamsyah S.Pd M.Si termasuk juga dari kantor DP3KB Balikpapan,” kata Daliya
dirungkerjanya Jum’at (8/11/19)
Rencananya kegiatan workshop
ini dilakukan selama 3 hari , karena dianjurkan bahwa workshop atau kegiatan
IHT itu harus dikerjakan diluar jam kerja sehingga pada jum’at ini dimulai
kegiatan dan dilanjutkan besok pagi dan tanggal 15 november 2019.
Maksud dan tujuan
dilaksanakannya workshop ini adalah kita ingin para guru bisa menjadi orangtua
asuh, jadi tidak ada jarak dengan anak didik sehingga muncul empati untuk
membantu memotivasi agar cara belajar anak didik itu menjadi sukses ,” jelasnya
Harapan kedepannya para bapak/ibu
guru pemegang kendali untuk pendidikan di SMAN 3 Balikpapan bisa menjalankan
dan paling tidak ramah kepada anak didik semua ,” harap Daliya
Sementara,Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim Idhamsyah
DPPK mengatakan, pada saat diwawancarai media ini, bahwa SMA dan SMK Negeri itu
akan diberi tambahan penghasilan menjadi 3 juta. dan kita akan meningkatkan
untuk guru , makanya guru sekarang itu di didik , dilatih dan ada sekarang
istilah PKP & MGMP itu adalah bagian dari pendidikan yang sekarang menggunakan
sistem online.
Menurutnya dalam waktu dekat
ini kita akan melakukan Tes PPG Guru, ada sekitar 3.782 guru yang di tes dengan
18 TUK ( Tempat Uji Kompetensi ) dengan 22 rombel dan dengan 10 kabupaten itu akan
diuji dalam waktu dekat ini,” ucapnya
"Hal ini juga termasuk untuk
meningkatkan Kesejahteraan Guru lalu uang yang tersedia dalam anggaran dan
pendapatan daerah melalui physicalnya juga bertambah, kalau itu tidak bertambah
tidak mungkin akan bisa di naikkan karena itu tergantung anggaran. Pemerintah
provinsi juga sangat berat dengan ada 5.000 lebih guru yang sekarang ditanggung
oleh pemerintah provinsi dengan ada 4.000 lebih guru honorer. Sehingga ini
hanya ada anggaran yang hanya bisa digunakan untuk membayar gaji guru,” tutup
Idhamsyah (triani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar