HARAPAN DARI DESA BUTA AKSARA - Kabar Balikpapan58.net

Breaking

DPRD BPN

Jumat, 16 Juli 2021

HARAPAN DARI DESA BUTA AKSARA

Kabarikn.com Kab.Paser -Menempuh jarak sejauh 62 km selama kurang lebih 1 jam perjalanan dari Makodim 0904/Paser, sampailah di Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Terlihat dengan jelas bahwa masyarakat di tempat ini memiliki kesibukan mengurus lahan perkebunan, baik mengolah kayu, tanaman maupun kelapa sawit. Wajar saja, mengingat Desa ini merupakan Desa paling tua di antara desa-desa yang ada di Kecamatan Batu Engau.
 

Alhamdulillah, warga menyambut antusias terhadap kegiatan kami. Sebagai mana diketahui, TMMD ke-111 ini harus berhadapan dengan Pandemi, dimana kegiatan rutin semacam ini harus tetap dilaksanakan meskipun mengalami berbagai macam keterbatasan. 

Harus jujur diakui, bahwa dampak dari Pandemi ini sangat variatif, sebanding dengan berbagai varian Covid-19, yang mungkin akan berkembang seiring dengan pergantian masa. Namun, hal itu berbanding terbalik dengan Desa Kerang Dayo ini, dari 3.500 warga setempat, yang terindikasi positif Covid-19 hanya 6 orang saja, dan semuanya dinyatakan sudah sehat, sungguh sebuah catatan yang sangat luar biasa.

Bukan tanpa alasan, pertimbangan Komando Atas memilih Desa ini ditinjau dari dua aspek utama, yaitu aspek Pertahanan yang memfokuskan pada Jalur Logistik untuk Dukungan Operasi Pasukan, mengoptimalkan kapasitas Desa Kerang Dayo sebagai Daerah Pusat Logistik dan menjadikannya sebagai daerah Kantong. Di sisi lain, dislokasi Desa ini juga mampu untuk meningkatkan aspek Kesejahteraan Masyarakat, dengan cara membuka akses lahan ketahanan pangan, membuka akses jalan sehingga mampu untuk menekan angka masyarakat yang masih buta aksara. 

Kami pun mulai bergerak untuk melaksanakan target kegiatan TMMD, yakni membuat badan jalan sepanjang 3.950 meter dengan lebar 6 meter, memasang 4 titik gorong-gorong, dan rehab 1 unit rumah tidak layak huni dengan ukuran 5x6 meter dengan pemilik rumah Bernama Nasruni, 50 th yang bekerja sebagai buruh tani. Di samping itu, kami juga melaksanakan kegiatan dengan target non fisik yang bersifat penyuluhan/sosialisasi, kegiatan sunatan massal dan yang menjadi perhatian khusus adalah pengajaran buta aksara bagi 45 warga Desa Kerang Dayo.

Sasaran tersebut merupakan target yang akan dicapai secara maksimal dengan catatan, aspek Pendidikan dimana masih cukup banyak warga yang buta aksara harus segera di kurangi dan di tindak lanjuti. Sehingga upaya kami adalah tetap memaksimalkan dan mengupayakan tenaga pendidik yang ada, walaupun tenaga terkuras dengan kegiatan fisik di lapangan, namun tujuan mulia tersebut, selalu mengingatkan kami untuk tetap siaga dan berbagi ilmu dengan sukarela.

Di tengah Pandemi yang kian mewabah akhir-akhir ini, kami harus tetap menyalakan semangat perjuangan dalam membantu Ibu Kandung kami, yakni rakyat, agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dalam standar kelayakan serta mendapatkan kesejahteraan Pendidikan yang minimal setara dengan Kota tetangga. 
Kami harus ingat bahwa TNI dan rakyat adalah sebagai suatu tubuh yang saling menjaga satu sama lain, sebagaimana semboyan Panglima Sudirman, yang mengatakan bahwa TNI adalah bukan suatu organisasi di luar Rakyat, tetapi TNI adalah organisasi dalam tubuh Rakyat itu sendiri. 

Semangat inilah yang memberikan kami kekuatan untuk melaksanakan tugas menuntaskan sasaran tambahan yang diberikan, yaitu penambahan jarak sasaran sepanjang 1,7 km, pengecatan rumah ibadah, pengecatan rumah tempat tinggal kami yang di sediakan oleh warga setempat dan pembuatan tugu TMMD. 

Berdasarkan data dan fakta yang kami kumpulkan, ternyata melalui TMMD ini pemerintah dapat menghemat anggaran mencapai 60%, pencapaian kami pun tidak membutuhkan waktu yang lama, serta keberhasilan kami dalam membangun jarak Panjang jalan dari 3,9 km menjadi 5,6 km. 

Seiring waktu berjalan, kami pun berhasil menuntaskan seluruh target yang diberikan, sudah selayaknya kami mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME, kepada masyarakat yang sudah bersedia menjadi partner dalam pelaksanaan tugas, serta kepada rekan-rekan prajurit yang telah memberikan pengorbanan jiwa dan raga dengan ikhlas demi tercapainya tujuan yang luhur dan mulia ini. 
Tanpa rakyat kami bukanlah apa-apa, Pengabdian itu bukanlah tentang pangkat dan jabatan, tetapi tentang ketulusan dan keikhlasan. Jayalah selalu TNI, sekarang dan selamanya.   

Kapendam VI/Mulawarman, Letkol Inf Taufik Hanif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar